Senin, 13 Maret 2017

Pengertian Kelas Maya dan Manfaatnya Menurut Para Ahli

Pengertian Kelas Maya dan Manfaatnya Menurut Para Ahli - Belajar Mengajar dengan menggunakan kelas maya (e-learning) (cyber class) merupakan sebuah upaya untuk mendorong belajar mengajar yang dilaksanakan kapan  saja dan dimana saja. belajar mengajar dalam kelas maya (e-learning) bukanlah menggantikan belajar mengajar tatap muka yang dilaksanakan bersama guru kalian di kelas, tetapi dengan menggunakan kelas maya (e-learning) kalianakan menbisakan tambahan atau pengayaan (enrichment) materi yang akan melengkapi belajar mengajar konvensional. 

Dengan model belajar mengajar seperti ini, kalian akan didorong untuk lebih aktif dan kreatif. Aktif dan kreatif mengandung pengertian bahwa dalam kelas maya (e-learning) kaliandiharapkan untuk mencari,membaca,dan memahami materi dari berbagai sumber belajar digital, disamping untuk menyimpulkan,mencipta,dan berbagi baik pengetahuan yang telah kalian bisakan maupun hasil karya yang telah kalian buat kepada kawan-kawan kalian. kalian juga diharapkan  mampu untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok secara virtual. baca juga : pengertian buku digital

Pengertian Kelas Maya dan Manfaatnya Menurut Para Ahli
Pengertian Kelas Maya dan Manfaatnya Menurut Para Ahli
Setelah membaca artikel ini anda akan Memahami pengertian kelas maya (e-learning)– Pemanfaatan kelas maya (e-learning) dan Perangkat Lunak Pendukung kelas maya (e-learning)

Manfaat Kelas Maya
Dalam belajar mengajar, teknologi bisa dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan belajar mengajar, meningkatkan kecepatan belajar, dan meningkatkan efisiensi belajar mengajar. Oleh karena itulah, pemanfaatan teknologi  dalam belajar mengajar merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Ada enam potensi kunci dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam rangka  revolusi belajar mengajar.

a. Konektivitas - akses terhadap beraneka ragam informasi ‘tersedia’ dalam skala global.
Selama kalian menggunakan koneksi internet, kalian akan menbisakan informasi apapun yang tersedia dalam world wide web (www). Dalam mencari informasi, kalian juga tidak akan merasakesulitan berkat bantuan mesin pencari seperti Google atau Bing.

b. Fleksibilitas–belajar bisa dilaksanakan di mana saja dan kapan saja. Dengan cara belajar yang terjadwal dalam kelas yang kalian laksanakan selama ini (kelas konvensional), guru adalah sumber belajar utama bagi kalian. Akan tetapi dengan kelas konvensional yang diperkaya dengan TIK, kalian memiliki kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat kapan kalian belajar dan tempat kalian belajar, selama kalian bisa menggunakan komputer dan mengakses internet.

c. Interaksi – evaluasi belajar bisa dilaksanakan seketika dan mandiri.
Dengan menggunakan TIK, kalian bisa mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan, maupun mengerjakan ujian dimanapun dan kapanpun kalian inginkan. Dalam beberapa model ujian, kalian juga dimungkinkan untuk menbisakan hasil penilaian maupun umpan balik secara otomatis, sehingga kalian tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasil penilaian ujian kalian.

d. Kolaborasi – penggunaan perangkat diskusi bisa mendukung belajar mengajar kolaborasi di luar ruang kelas.
Dengan menggunakan internet, kalian telah berada dalam sebuah jaringan yang luas. Oleh karena itu, dengan menggunakan perangkat diskusi melalui internet, kalian bisa berkomunikasi, berdiskusi, bertukar penbisa, baik mengenai  sebuah ide, permasalahan, maupun solusidengan rekan atau guru kalian.  Dengan perangkat ini kalian juga bisa membuat kelompok belajar. Dalam kelompok ini kalian akan bisa berbagi ide maupun sumber belajar antarteman.

e. Peluang pengembangan - konten digital bisa terus-menerus dikembangkan sehingga bisa memperkaya belajar mengajar dalam kelas konvensional.
Dalam kelas konvensional, kalian dan guru harus berada dalam ruangan yang sama. Akan tetapi dengan menggunakan TIK, guru kalian bisa memberikan instruksi dari tempat tertentu dan kalian tetap bisa mengikuti instruksi guru kalian tersebut walaupun kalian berada di tempat yang berbeda.

f.  Motivasi – multimedia bisa membuat belajar mengajar lebih menarik.
Dengan TIK, kalian akan menbisakan berbagai sumber belajar. Salah satu sumber belajar tersebut adalah video atau animasi yang  menjelaskan konsep atau peristiwa tertentu. Dengan bantuan media ini, kalian akan menbisakan ilustrasi/gambaran yang lebih nyata dan bisa meningkatkan minat kalian dalam belajar.

Lingkungan belajar yang mewadahi peran teknologi informasi untuk mendukung proses belajar mengajar inilah yang disebut dengan e-learning. Derek Stockley (2003) mendefinisikan e-learning sebagai penyampaian program belajar mengajar, pelatihan, atau pendidikan dengan menggunakan sarana elektronik. Senada dengan Stockley, dalam bukunya E-Learning – A Guidebook of Principles, Procedures, and Practices, Som Naidu (2006) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan secara sengaja jaringan TIK dalam proses belajar mengajar. 

Selain e-learning, beberapa istilah juga digunakan untuk mendefinisikan model belajar mengajar tersebut yaitu online learning, virtual learning, maupun network atau web-basedlearning. Oleh karena itu, kalian tidak perlu bingung terhadap penggunaan berbagai istilah tersebut.
E-learning bisa diselenggarakan dengan berbagai model (Rashty,1999).

a. Model Adjunct.
Dalam model ini e-learning digunakan untuk menunjang sistem belajar mengajar tatap muka di kelas. Model ini bisa dikatakan sebagai model tradisional plus karena keberadaan e-learning hanya sebagai pengayaan atau tambahan saja.


b. Model Mixed/Blended.
Model inimenempatkan e-learning menjadi bagian tidak terpisahkan dari belajar mengajar. Misalnya belajar mengajar teori dilaksanakan secara dalam jaringan, sedangkan belajar mengajar praktik dilaksanakan secara tatap muka. Akan tetapi, Bersin (2004) berpenbisa bahwa model blendedlearning merupakan gabungan dari model adjunct dan mixed, sehingga sedikit atau banyak porsi dari e-learning, dalam belajar mengajar tatap muka, seluruh proses tersebut merupakan blended learning.

c. Model dalam jaringan Penuh/Fully Online.
Dalam model ini e-learning digunakan untuk seluruh proses belajar mengajar mulai dari penyampaian bahan belajar, interaksi belajar mengajar, dan evaluasi belajar mengajar. Salah satu contoh model ini adalah open course ware yang dikelola oleh Massachusetts Institut of Technology (MIT) di laman http://ocw.mit.edu/index.htm, online courseedx dengan berbagai belajar mengajar dalam jaringan yang ditawarkan oleh berbagai universitas di dunia pada https://www.edx.org/, belajar mengajar dalam jaringan (online course) yang dipelopori oleh Universitas Harvard, Coursera di laman https://www.coursera.org/ , atau online course iversity yang dikelola oleh berbagai universitas di Jerman di lamanhttps://iversity.org/.

Dengan kata lain, e-learning bisa berfungsi sebagai
a.  tambahan/pengayaan belajar mengajar (supplement),
b.  pengganti sebagian belajar mengajar (complement), atau
c.  pengganti seluruh belajar mengajar (replacement) sesuai Gambar III.1. E-learning yang dimaksud dalam konteks Simulasi Digital pada SMK adalah e-learning sebagai supplement. Baca juga : Pengertian simulasi digital
Dalam belajar mengajar yang menggunakan e-learning dibutuhkan berbagai komponen pendukung, yaitu:
a. Perangkat keras (hardware): komputer, laptop, netbook, maupun tablet.
b. Perangkat lunak (software): Learning Management System (LMS), Learning Content Management System (LCMS), Social Learning Network (SLN). Seperti EDMODO. Baca juga pengertian edmodo dan cara daftar edmodo.
c. Infrastruktur: Jaringan intranet maupun internet.
d. Konten belajar mengajar.
e. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam belajar mengajar.

Dalam rangka membedakannya dengan kelas konvensional, sebuah kelas dalam lingkungan belajar berbasis TIK dikenal pula dengan istilah kelas maya (e-learning) (cyber class). Dalam kelas maya (e-learning), e-learning dimanfaatkan sebagai upaya untuk melengkapi belajar mengajar dalam rangka memperkaya materi yang diajarkan dalam kelas konvensional. Model belajar mengajar yang menggabungkan antara proses belajar mengajar dalam kelas konvensional dengan kelas maya (e-learning). Inilah yang kemudian disebut blended learning. 

Lebih lengkapnya lagi, Josh Bersin (2004) dalam bukunya The Blended Learning Book, menyatakan definisi blended learning adalah kombinasi dari berbagai ‘media’ belajar (teknologi maupun aktivitas) untuk menciptakan belajar mengajar yang optimal bagi siswa. Istilah ‘blended’ menyatakan bahwa belajar mengajar konvensional yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas, diperkaya dengan berbagai sumber digital.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pengertian Kelas Maya dan Manfaatnya Menurut Para Ahli

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

15
Total Page: 0